Sebagai ibu yang tercinta Dan penuh kasih sayang. Maka saat senja kembali hadir Aku selalu teringat akan dirimu Akan kusembahkan doa Sepanjang waktu Untukmu yang telah pergi Untuk selamanya. Kini engkau telah berada di dekat-Nya Di bawah lindungan-Nya yang abadi Walau jasadmu telah tiada Namun cintamu tetap abadi. Ibu, engkau adalah segalanya
1. Puisi tentang ibu yang cintanya seperti cahaya bulan karya Lola Ridge. 2. Puisi tentang ibu yang menggambarkan kasih sayang ibu bak seorang malaikat karya Mosdalifah. 3. Puisi tentang ibu karya Denza Perdana mengenai panjatan doa seorang anak untuk sang ibu yang tak pernah putus. 4.
1. Maafkan Aku Mama. Karya: diedit.com. Maafkan aku, Mama… Berkali-kali aku goreskan luka. Banyak sudah kau jatuhkan air mata. Dan menahan rasa perih di dada. Maafkan aku, Mama… Jika selalu membuat kecewa. Menutup simpul-simpul tawa. Bagaikan raga kehilangan nyawa. 2. Untuk Ibuku di Surga. Karya: diedit.com. Air mataku jatuh menangis. Untuk itulah, Kumpulan Puisi Rindu Ibu yang telah tiada ini saya buat. Kepergian seorang ibu dari sisi kita memanglah suatu cobaan dan keadaan yang sangat sulit lagi sakit. Wajar saja, dia adalah orang paling dekat dengan kita sejak masih dalam buaian, sehingga ketika kehilangan dia, kita tentu akan sangat berduka hati. Koleki kata Terbaik dan Terlengkap. Kata Kata Hari Ibu Yang Sudah Meninggal. Jika tidak menguatkan diri, bisa saja sang anak sulit menjalani hidup. Ayah ibu, rasanya dunia ini begitu sunyi semenjak kepergianmu. 3. Dan sekarang, aku akan merindukanmu setiap hari.". Pelukan seorang ibu bertahan lama, meski dia telah melepasnya. Puisi Kematian Oleh: Siti Khadijah. Mati manusia sudah tidak menikmati karna nyawa telah tiada Di Ruh ke Alam janah. Dengan ijin ALLAh. Kematian ibarat melahirkaan. Dari ujung kaki Hingga persendiian. Pernafasan sdh tida karuuan keringet bercucuran. Bercampur rasa ketakutaan nafas tertahaaan di tenggorokaan. Dan pada akhirnya keluar ruh dari badan. "Ibu" Karya Madison Julius Cawein. Ya, aku akan pulang sekali lagi, Dan ibu akan menemuiku di pintu. Dengan senyuman seperti pelangi, air mata kebahagiaan, Dan lengan yang menjangkau putranya, Dan ditarik dia ke dadanya yang bahagia, Di mana untuk sementara kepalanya akan beristirahat, Dan tidak peduli lagi, kaya atau miskin,
begitu pula puisi yang ditulis di bawah terang lampu mereka baca dalam kelam, mengutuk setiap baris kata mereka melangkah melewati pohon-pohon mati yang tumbang oleh angin kencang. beberapa jembatan telah mereka bangun seperti bapak dan ibu jelang meninggalkanku. Padang Japang, 2023. Baca juga : Puisi-puisi Mohammad Isa Gautama.
\n \n \npuisi ibu yang telah meninggal
qTHAeSF.